Sidoarjo — Asisten Laboratorium (Aslab) Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menggelar kegiatan pembekalan orientasi bagi para calon asisten laboratorium. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari, mulai 22 hingga 25 Desember, dan ditujukan kepada mahasiswa Teknik Informatika semester 1. Pembekalan orientasi ini menjadi langkah awal dalam mengenalkan dunia laboratorium, khususnya terkait konsep praktikum, tantangan pembelajaran, serta peran asisten laboratorium dalam menunjang kegiatan akademik.
Pembekalan orientasi ini diselenggarakan sebagai bentuk kesiapan Aslab Informatika dalam mencetak generasi baru asisten laboratorium yang kompeten dan siap menghadapi dinamika praktikum. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan gambaran awal kepada mahasiswa tentang bagaimana sistem praktikum berjalan, materi apa saja yang akan ditemui pada mata kuliah ke depan, serta keterampilan dasar yang perlu dipersiapkan sejak dini.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya diperkenalkan pada aspek teknis praktikum, tetapi juga pada sikap dan mentalitas yang dibutuhkan dalam dunia laboratorium. Asisten laboratorium dituntut untuk memiliki pemahaman materi yang baik, kemampuan komunikasi, serta kesiapan dalam bekerja sama dengan dosen dan mahasiswa lainnya. Oleh karena itu, pembekalan orientasi menjadi langkah strategis untuk membangun kesiapan tersebut sejak awal perkuliahan.

Salah satu panitia kegiatan, Dery, menyampaikan bahwa tujuan utama dari pembekalan orientasi ini adalah untuk mengenalkan kepada mahasiswa Informatika semester 1 mengenai konsep perkuliahan praktikum yang akan mereka hadapi pada semester-semester berikutnya. Menurutnya, banyak mahasiswa baru yang masih belum memiliki gambaran tentang sistem praktikum di perguruan tinggi.
> “Tujuan kami ingin mengenalkan kepada mahasiswa Informatika semester 1 bahwa melalui pembekalan ini, kalian bisa tahu konsepnya seperti apa untuk mata kuliah yang akan datang. Jadi kita bisa lebih tahu terlebih dahulu tantangan apa saja yang akan dihadapi saat praktikum nanti,” ujar Dery.
Ia menjelaskan bahwa dengan adanya pembekalan orientasi ini, mahasiswa dapat mempersiapkan diri secara mental dan akademik. Pembekalan ini diharapkan mampu mengurangi rasa kaget mahasiswa ketika menghadapi praktikum yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dibandingkan pembelajaran di bangku sekolah.
Dery juga menambahkan bahwa pembekalan orientasi ini memberikan nilai tambah bagi para calon asisten laboratorium. Dengan pemahaman awal yang diperoleh, mereka diharapkan memiliki kesiapan yang lebih baik dibandingkan mahasiswa lainnya.
> “Dengan adanya pembekalan ini, para calon aslab akan lebih tahu dan lebih siap dibandingkan mahasiswa lainnya,” tambahnya.
Kegiatan pembekalan orientasi yang berlangsung selama empat hari ini diisi dengan berbagai materi pengenalan praktikum, gambaran mata kuliah berbasis laboratorium, serta penjelasan mengenai alur kerja di laboratorium Informatika. Materi disampaikan secara bertahap agar mudah dipahami oleh mahasiswa baru yang masih berada dalam masa adaptasi perkuliahan.
Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga menjadi sarana interaksi antara asisten laboratorium dengan mahasiswa semester awal. Interaksi tersebut diharapkan dapat membangun kedekatan serta menciptakan suasana belajar yang nyaman dan terbuka. Dengan begitu, mahasiswa tidak merasa sungkan untuk bertanya atau meminta bantuan saat menghadapi kesulitan di kemudian hari.
Dery menyampaikan harapan panitia kepada para calon asisten laboratorium agar tetap menjaga semangat belajar dan tidak mudah menyerah dalam prosesnya. Ia menekankan bahwa dunia teknologi informasi menuntut mahasiswa untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan yang cepat.
> “Harapan kami untuk calon aslab, tetap semangat dan jangan sampai semangatnya luntur untuk belajar. Jangan takut untuk mencoba hal baru,” tuturnya.
Menurutnya, keberanian untuk mencoba dan belajar dari kesalahan merupakan bagian penting dalam proses menjadi asisten laboratorium. Tantangan yang dihadapi selama praktikum seharusnya dijadikan sebagai motivasi untuk berkembang, bukan sebagai hambatan.
Tidak hanya ditujukan kepada calon asisten laboratorium, pembekalan orientasi ini juga menjadi momentum refleksi bagi para asisten laboratorium yang saat ini bertugas. Dery menyampaikan pesan khusus kepada seluruh asisten laboratorium agar senantiasa menjaga kekompakan dan kerja sama dalam menjalankan tugas.
> “Pesan saya untuk aslab, jangan ada yang terpecah belah. Kita harus kompak karena kita juga perlu kerja sama dalam menjadi aslab,” tegasnya.
Ia menilai bahwa peran asisten laboratorium tidak dapat dijalankan secara individual. Kerja sama tim menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan laboratorium yang kondusif, tertib, dan mendukung proses pembelajaran mahasiswa. Kekompakan antar asisten laboratorium juga akan berdampak pada kualitas pendampingan yang diberikan kepada mahasiswa.
Selama pelaksanaan kegiatan, panitia melakukan berbagai persiapan, mulai dari perencanaan konsep acara, penyusunan materi, hingga pengaturan teknis pelaksanaan. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini membutuhkan koordinasi yang baik antar panitia agar seluruh rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Meski menghadapi sejumlah tantangan, seperti pengaturan waktu dan perbedaan tingkat pemahaman peserta, panitia berupaya menjadikan hal tersebut sebagai bagian dari proses pembelajaran. Tantangan yang muncul diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan kegiatan pembekalan di masa mendatang agar semakin efektif dan berkualitas.
Melalui kegiatan pembekalan orientasi yang dilaksanakan pada 22 hingga 25 Desember ini, Aslab Informatika berharap dapat menyiapkan generasi baru asisten laboratorium yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki sikap tanggung jawab, kerja sama, serta kesiapan mental dalam menghadapi dunia praktikum. Kegiatan ini menjadi fondasi awal dalam menciptakan lingkungan laboratorium yang profesional dan mendukung kualitas pembelajaran di Program Studi Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Ke depan, kegiatan pembekalan orientasi ini diharapkan dapat terus dikembangkan dengan materi yang lebih mendalam dan metode pembelajaran yang lebih variatif. Dengan demikian, calon asisten laboratorium dapat memiliki bekal yang lebih kuat sebelum terjun langsung mendampingi kegiatan praktikum dan menjalankan peran strategisnya di lingkungan akademik.
penulis shafiqa azwa l















