Aplikasi Keuangan Karya Dosen Informatika Umsida Menjawab Kebutuhan Zaman

Aplikasi Keuangan Karya Dosen Informatika Umsida Menjawab Kebutuhan Zaman Sidoarjo, Umsida – Dalam menghadapi era digital yang kian dinamis, kesadaran akan pentingnya literasi keuangan menjadi semakin mendesak, khususnya di kalangan generasi muda. Menjawab tantangan tersebut, Nuril Lutvi Azizah, S.Si., M.Si, dosen sekaligus Sekretaris Program Studi Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), menginisiasi pengembangan sebuah aplikasi keuangan berbasis Android yang dirancang untuk menjadi alat bantu praktis dalam mengelola keuangan pribadi.


Aplikasi ini tidak lahir begitu saja. Latar belakang utama pengembangannya adalah keprihatinan Nuril terhadap rendahnya tingkat literasi keuangan di masyarakat, termasuk mahasiswa. Menurutnya, masih banyak generasi muda yang mengalami kesulitan dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran, sehingga tidak jarang terjebak dalam kebiasaan konsumtif yang kurang sehat. “Banyak generasi muda belum mampu mengelola keuangan mereka secara efisien. Kondisi ini bisa berdampak buruk dalam jangka panjang, terutama jika tidak dibarengi dengan pemahaman dan alat bantu yang memadai,” jelasnya.


Proses awal pengembangan aplikasi ini dimulai dari tugas akhir mahasiswa berupa skripsi yang berfokus pada sistem pencatatan keuangan. Dari riset tersebut, tim mulai merancang antarmuka pengguna (UI/UX) yang sederhana namun fungsional. Aplikasi kemudian dikembangkan menggunakan Android Studio dengan bahasa pemrograman Kotlin, yang dikenal sebagai salah satu tools andalan dalam pengembangan aplikasi Android saat ini. Nuril tidak bekerja sendiri dalam proyek ini. Meskipun gagasan awal datang darinya, proses pengembangan dilakukan secara kolaboratif bersama beberapa mahasiswa bimbingan yang memiliki minat dalam pengembangan aplikasi mobile. Kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan produk nyata, tetapi juga menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah ke dalam dunia nyata. Fitur utama yang diusung dalam aplikasi ini mencakup pencatatan transaksi harian, klasifikasi jenis pengeluaran, pembuatan laporan keuangan bulanan, dan pengingat anggaran. Semua fitur tersebut dirancang berdasarkan prinsip dasar pengelolaan keuangan yang sederhana, namun
efektif untuk digunakan oleh siapa saja, bahkan bagi mereka yang belum familiar dengan teknologi sekalipun.
Tentu saja, proses pengembangan aplikasi ini tidak terlepas dari berbagai tantangan. Dari sisi teknis, tantangannya terletak pada bagaimana menciptakan aplikasi yang ringan, mudah digunakan, dan memiliki keamanan data yang memadai. Sementara dari sisi non-teknis, Nuril harus menghadapi tantangan dalam membagi waktu antara tugas akademik sebagai dosen dengan proses riset dan pengembangan aplikasi. Ia menyiasatinya dengan menjadikan pengembangan aplikasi ini sebagai bagian dari tridarma perguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Nuril, keberadaan aplikasi ini sangat penting di tengah era digital. “Saat ini, hampir semua aktivitas manusia sudah berpindah ke platform digital, termasuk dalam hal pengelolaan
keuangan. Maka dari itu, aplikasi ini hadir untuk memberikan solusi yang mudah diakses dan
ramah pengguna,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya memberikan pengalaman
pengguna yang nyaman agar aplikasi ini benar-benar dimanfaatkan secara maksimal oleh
masyarakat.

Target utama dari aplikasi ini adalah mahasiswa dan masyarakat umum usia produktif. Dari beberapa uji coba yang telah dilakukan, aplikasi ini mendapatkan tanggapan positif. Banyak pengguna mengaku terbantu dalam mengatur pengeluaran sehari-hari, menetapkan anggaran bulanan, dan bahkan mulai membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat. Beberapa di antaranya menyebut aplikasi ini sebagai pengingat finansial pribadi yang praktis. Ke depannya, Nuril berencana untuk terus mengembangkan fitur-fitur baru dalam aplikasi ini. Beberapa rencana pengembangan meliputi integrasi dengan dompet digital (e-wallet), penambahan materi edukasi finansial, hingga penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) sederhana untuk memberikan analisis keuangan dan saran pengelolaan uang secara personal. Ia juga membuka peluang agar aplikasi ini bisa diintegrasikan dengan sistem pembelajaran
kampus, koperasi digital, atau bahkan diinkubasi sebagai startup berbasis edukasi keuangan. Di akhir wawancara, Nuril menyampaikan pandangannya tentang peran penting dosen dalam mendorong inovasi di masyarakat. Menurutnya, dosen seharusnya tidak hanya mengajar teori, tetapi juga mampu menghadirkan solusi konkret atas permasalahan yang ada di lingkungan sekitar melalui riset dan pengembangan teknologi. “Kami sebagai dosen memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga menghadirkan kontribusi nyata bagi masyarakat,” tegasnya.


Ia juga memberikan pesan inspiratif bagi mahasiswa Prodi Informatika Umsida. “Mulailah dari masalah kecil yang kamu lihat di sekitar. Jangan takut mencoba dan berinovasi. Aplikasi besar pun bermula dari ide sederhana yang dijalankan dengan konsisten,” tutupnya.
Penulis : Elent Praditya Ridwan