Informatika.umsida.ac.id – Pandemi Covid-19 yang melanda sejak akhir 2019 telah mengAdd New Postubah wajah pendidikan di Indonesia secara drastis. Tidak hanya menggeser ruang kelas ke ranah virtual, pandemi juga memaksa para pendidik untuk melakukan lompatan besar dalam pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran.
Hal ini menjadi titik tolak bagi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) untuk terus mendorong lahirnya inovasi pembelajaran berbasis digital, termasuk pengembangan media edukatif berbasis Android seperti yang dikembangkan oleh tim dari Program Studi Informatika.
Inovasi Teknologi: Menjawab Kebutuhan, Menjangkau Generasi Digital
Dalam kondisi darurat penyebaran Covid-19, pembelajaran daring bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang menetapkan kebijakan “Belajar dari Rumah” sebagai bentuk adaptasi sistem pendidikan. Di sinilah peran teknologi menjadi sangat penting untuk menjamin keberlanjutan dan efektivitas pembelajaran.
“Situasi pandemi menjadi panggilan untuk berinovasi. Pembelajaran tidak bisa lagi hanya mengandalkan teks atau PowerPoint. Mahasiswa membutuhkan media yang interaktif dan menarik agar tidak kehilangan semangat belajar,” ujar Cindy Taurusta ST MT, dosen Program Studi Informatika Umsida sekaligus peneliti utama dalam pengembangan media pembelajaran digital berbasis gim edukasi Android.
Media pembelajaran digital, terutama yang berbasis permainan atau game-based learning, terbukti memiliki daya tarik tinggi bagi mahasiswa. Tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, gim edukasi juga melatih kemampuan berpikir kritis, pengambilan keputusan, dan keterlibatan aktif dalam proses belajar.
Literasi Digital: Kompetensi Esensial di Era Pasca-Pandemi
Tak hanya sekadar mengalihkan konten dari cetak ke digital, transformasi pembelajaran juga menuntut penguasaan literasi digital oleh dosen dan mahasiswa. Literasi ini mencakup keterampilan memahami, menganalisis, dan memanfaatkan informasi dalam ekosistem digital secara bijak dan bertanggung jawab.
Cindy menekankan bahwa literasi digital kini menjadi salah satu pilar penting dalam membentuk generasi pembelajar abad 21 yang kreatif dan adaptif. “Mahasiswa saat ini dituntut tidak hanya memahami materi, tetapi juga mampu mengakses dan mengelola informasi secara mandiri melalui perangkat digital,” jelasnya.
Berkaca dari pengalaman pengembangan gim edukasi berbasis Android untuk mata kuliah Pemrograman Berorientasi Objek (PBO), ia menambahkan bahwa penggunaan media interaktif berbasis teknologi tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi, tetapi juga membangkitkan motivasi belajar yang lebih tinggi, terutama saat interaksi langsung dengan dosen sangat terbatas.
Arah Baru Pendidikan Pascapandemi
Umsida melalui Fakultas Sains dan Teknologi terus berkomitmen dalam mengembangkan ekosistem pembelajaran yang tidak hanya adaptif terhadap kondisi darurat seperti pandemi, tetapi juga proaktif menyongsong masa depan pendidikan digital. Proyek pengembangan media pembelajaran seperti gim edukasi Android menjadi bukti nyata bahwa inovasi di bidang pendidikan tidak berhenti pada wacana, tetapi diimplementasikan secara konkret dan terukur.
Hasil validasi dari pengembangan gim edukasi tersebut menunjukkan tingkat kelayakan yang sangat tinggi, baik dari aspek isi, bahasa, desain visual, hingga interaksi pengguna. Bahkan uji coba terbatas kepada mahasiswa semester 5 menunjukkan respon yang positif dengan tingkat kelayakan mencapai 96 persen.
“Ini bukan sekadar soal teknologi, tetapi soal bagaimana kita memahami kebutuhan mahasiswa dan merancang pembelajaran yang relevan dengan dunia mereka. Dan dunia mereka saat ini ada di ruang digital,” pungkasnya.
Dengan terus mendorong kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan pemanfaatan teknologi, Umsida percaya bahwa masa depan pendidikan akan semakin inklusif, inovatif, dan inspiratif. Pandemi mungkin mempercepat perubahan, namun semangat untuk terus belajar dan beradaptasi adalah fondasi utamanya.
Penulis: Annifa Umma’yah Bassiroh
Sumber: Jurnal “Gim edukasi berbasis android sebagai optimasi pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19“