Informatika.umsida.ac.id – Anemia adalah kondisi ketika jumlah hemoglobin atau sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari tingkat normal. Penyakit ini sering dianggap ringan, tetapi dampaknya terhadap kesehatan bisa sangat serius. Berdasarkan survei Kesehatan Rumah Tangga, 57% remaja perempuan Indonesia berusia 10-14 tahun dan 39,5% perempuan berusia 15 tahun ke atas menderita anemia. Kondisi ini kerap kali disebabkan oleh kekurangan zat besi, asam folat, atau gangguan lain seperti kehamilan dan menstruasi berat.
Anemia tidak hanya berdampak pada penurunan kualitas hidup, seperti kelesuan dan konsentrasi yang buruk, tetapi juga meningkatkan risiko komplikasi serius, terutama bagi ibu hamil. Dalam kasus ekstrem, anemia dapat menyebabkan kelahiran prematur atau bahkan kematian saat persalinan. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi anemia sejak dini agar pengobatan dapat segera dilakukan.
Inovasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Anemia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo telah mengembangkan sistem pakar berbasis metode Dempster-Shafer untuk membantu diagnosa dini anemia. Sistem ini dirancang untuk memudahkan masyarakat umum dan tenaga medis dalam mendeteksi gejala anemia secara cepat dan akurat. Teknologi ini memanfaatkan algoritma Dempster-Shafer yang mampu mengolah data gejala untuk memberikan hasil diagnosa dengan nilai probabilitas antara 0 hingga 1. Semakin mendekati angka 1, semakin tinggi tingkat kepastian diagnosa.
Sistem ini menggunakan antarmuka berbasis aplikasi, di mana pengguna dapat memasukkan data seperti nama, usia, hasil tes hemoglobin, serta memilih gejala yang dialami. Setelah itu, sistem akan menganalisis data menggunakan metode Dempster-Shafer dan memberikan hasil diagnosa lengkap dengan saran pengobatan. Tidak hanya untuk masyarakat awam, alat ini juga dapat menjadi pendukung tenaga medis dalam mengambil keputusan diagnosa.
Keunggulan Metode Dempster-Shafer dalam Diagnosa Anemia
Salah satu keunggulan utama dari sistem ini adalah penerapan metode Dempster-Shafer, yang dikenal mampu mengatasi ketidakpastian dalam analisis data. Dalam diagnosa anemia, sering kali ada gejala yang tumpang tindih dengan penyakit lain, sehingga memerlukan analisis yang cermat untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Metode ini bekerja dengan mengumpulkan bukti-bukti dari gejala yang dimasukkan dan mengkalkulasikan kemungkinan penyakit yang mungkin diderita. Misalnya, jika pasien memiliki gejala pusing, kelelahan, dan kadar hemoglobin rendah, sistem akan mengolah data ini untuk memberikan diagnosa dengan tingkat kepastian tertentu. Proses ini memastikan bahwa hasil yang diberikan tidak hanya cepat tetapi juga dapat diandalkan.
Sistem ini juga dirancang dengan fleksibilitas tinggi. Dengan data input yang sederhana, pengguna tidak memerlukan pengetahuan teknis untuk mengoperasikannya. Fitur cetak hasil diagnosa memudahkan pasien membawa laporan lengkap ke tenaga medis untuk pengobatan lebih lanjut.
Masa Depan Teknologi Diagnosa Berbasis Sistem Pakar
Pengembangan sistem pakar ini merupakan langkah maju dalam pemanfaatan teknologi untuk kesehatan masyarakat. Dengan biaya yang relatif rendah, sistem ini dapat diimplementasikan secara luas di puskesmas, klinik, bahkan di rumah tangga. Ke depan, inovasi ini berpotensi dikembangkan lebih lanjut, seperti integrasi dengan perangkat wearable untuk pemantauan kesehatan secara real-time.
Selain itu, kombinasi sistem pakar dengan kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan akurasi diagnosa dan memperluas cakupan penyakit yang dapat dideteksi. Teknologi ini juga dapat diintegrasikan dengan database kesehatan nasional untuk membantu dalam penelitian dan kebijakan kesehatan.
Di era digital ini, pemanfaatan teknologi dalam bidang kesehatan bukan hanya sebuah pilihan tetapi kebutuhan. Sistem pakar untuk diagnosa anemia adalah contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dapat membantu mengatasi tantangan kesehatan masyarakat.
Sistem pakar diagnosa anemia berbasis metode Dempster-Shafer adalah inovasi penting yang menjawab kebutuhan masyarakat akan deteksi dini penyakit. Dengan memanfaatkan teknologi ini, masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan diagnosa yang akurat tanpa harus mengunjungi fasilitas kesehatan secara langsung. Selain itu, alat ini juga membantu tenaga medis dalam memberikan pelayanan yang lebih efisien dan efektif.
Dengan terus berkembangnya teknologi, sistem seperti ini diharapkan dapat menciptakan perubahan besar dalam cara kita menghadapi masalah kesehatan. Bukan hanya untuk anemia, tetapi juga untuk berbagai penyakit lain yang membutuhkan deteksi dini dan penanganan cepat. Inovasi ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi sekutu kuat dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Sumber: Jurnal, Freepik
Penulis: Ifa