Informatika.umsida.ac.id – Gangguan kecemasan menjadi salah satu isu kesehatan mental yang paling umum di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kondisi ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, menurunkan kualitas hidup, dan berdampak buruk pada prestasi akademis maupun sosial. Namun, masalah ini sering diabaikan akibat kurangnya kesadaran masyarakat serta keterbatasan akses terhadap layanan psikologis.
“Banyak orang tidak menyadari bahwa gejala seperti kekhawatiran berlebihan atau kesulitan mengontrol rasa cemas bisa menjadi indikasi gangguan kecemasan,” ujar laporan penelitian. Mengingat prevalensi gangguan mental yang terus meningkat, upaya untuk memberikan akses diagnosis dan penanganan yang mudah menjadi sangat penting.
Inovasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Kesehatan Mental
Untuk menjawab tantangan ini, sebuah sistem pakar berbasis web dikembangkan menggunakan metode forward chaining. Sistem ini dirancang untuk membantu masyarakat mendiagnosis berbagai jenis gangguan kecemasan secara mandiri. Dengan menggunakan teknologi seperti PHP dan MySQL, sistem ini mampu memberikan hasil diagnosis yang akurat berdasarkan gejala yang dilaporkan pengguna.
Sistem pakar ini memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan diagnostik dari mana saja melalui platform online. Pengguna cukup menjawab serangkaian pertanyaan mengenai gejala yang mereka alami. Hasilnya, sistem akan memberikan diagnosis sementara dan saran untuk langkah penanganan selanjutnya. “Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental,” jelas tim pengembang.
Teknologi di Balik Sistem Diagnostik
Sistem pakar ini menggunakan metode forward chaining, yaitu pendekatan logika yang bekerja dari data menuju kesimpulan. Proses ini dimulai dengan mengevaluasi fakta atau gejala yang diketahui, kemudian mencocokkannya dengan aturan logika berbasis IF-THEN untuk menghasilkan diagnosis. Sistem ini juga didukung oleh basis pengetahuan yang dirancang berdasarkan masukan dari para ahli psikologi.
Ada tujuh jenis gangguan kecemasan yang dapat didiagnosis oleh sistem ini, termasuk gangguan kecemasan umum, sosial, fobia spesifik, mutisme selektif, dan agorafobia. Basis pengetahuan sistem terdiri dari daftar gejala, kategori penyakit, dan solusi yang dapat diberikan. “Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini memiliki tingkat akurasi hingga 100% berdasarkan 7 data uji,” tulis laporan tersebut.
Manfaat dan Implikasi untuk Masyarakat
Inovasi ini memberikan solusi praktis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan mental. Dengan sistem berbasis web, pengguna tidak perlu lagi merasa malu atau enggan untuk berkonsultasi langsung ke psikolog. Selain itu, akses yang mudah dan kecepatan proses diagnosis membuat sistem ini menjadi alat yang efektif dalam menangani masalah gangguan kecemasan.
“Dengan sistem ini, masyarakat memiliki kesempatan untuk mendapatkan penanganan dini sebelum kondisi semakin parah,” tulis laporan penelitian. Dalam jangka panjang, sistem ini juga dapat menjadi pelengkap layanan psikologis tradisional, terutama di daerah dengan akses terbatas ke fasilitas kesehatan mental.
Sistem pakar diagnosa gangguan kecemasan berbasis web adalah terobosan penting dalam bidang kesehatan mental. Dengan teknologi forward chaining, sistem ini mampu memberikan diagnosis yang akurat, cepat, dan mudah diakses oleh masyarakat. Inovasi ini tidak hanya membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan layanan kesehatan yang lebih inklusif dan efisien di masa depan.
Sumber: Jurnal, Freepik
Penulis: Ifa